Seorang anak lelaki memasuki Pet Shop bertuliskan "Dijual Anak Kucing".
Ia bertanya :
"Berapa harga seekor anak kucing Pak?"
Pemilik toko menjawab, "Sekitar 30 sampai 50 Dollar nak."
Anak itu berkata,
"Tapi aku hanya memiliki 23,5 Dollar saja. Bisakah aku melihat-lihat anak kucing itu, Pak?"
Pemilik toko tersenyum. Ia lalu bersiul. Tak lama kemudian muncullah lima ekor anak kucing sambil berlarian.
Tapi ada seekor yang tampak tertinggal di belakang.
Anak itu bertanya,
"Kenapa anak kucing itu, Pak?"
Pemilik toko menjelaskan bahwa anak kucing itu menderita cacat karena kelainan di salah satu kakinya saat lahir.
Anak lelaki itu tampak gembira dan berkata, "Aku beli anak kucing itu."
Pemilik toko menjawab, "Jangan, jangan beli anak kucing cacat itu, Nak. Jika kau ingin memilikinya, aku akan
berikan saja untukmu."
Anak itu kecewa.
Ia menatap pemilik toko itu dan berkata, "Aku tak mau diberikan cuma-cuma. Meski cacat, harganya sama
seperti anak kucing lainnya. Aku akan bayar penuh. Saat ini uangku hanya 23,5 Dollar. Setiap hari aku akan
mengangsur 0,5 Dollar sampai lunas."
Tetapi lelaki itu menolak, "Nak, jangan beli anak kucing ini. Dia tidak bisa lari cepat, tidak bisa melompat
& bermain seperti anak kucing lainnya."
Anak itu terdiam. Lalu ia menarik ujung celana panjangnya. Dan tampaklah kaki yang cacat.
Ia menatap pemilik toko itu dan berkata, "Pak, aku pun tidak bisa berlari cepat. Akupun tidak bisa
melompat-lompat dan bermain-main seperti anak lelaki lain. Oleh karena itu aku tahu, bahwa anak kucing itu
membutuhkan seseorang yg bisa mengerti penderitaannya."
Pemilik toko itu terharu dan berkata,
"Aku akan berdoa setiap hari agar anak-anak kucing ini mempunyai majikan sebaik engkau."
Nilai kemuliaan hidup bukanlah terletak pada status apapun ataupun kelebihan yang dimiliki, melainkan pada
apa yang kita lakukan dan berikan berdasarkan pada Hati Nurani. Yang mengerti dan menerima kekurangan.
"Keindahan fisik dan kehebatan seseorang bukanlah jaminan keindahan batinnya"
Pesan Moral dari cerita sederhana ini adalah Keluhuran budi jauh lebih indah, bernilai dan mulia ketimbangkesempurnaan fisik semata tanpa diimbangi kebaikan hati
No comments:
Post a Comment